3.1.a.8.2. Blog Rangkuman Koneksi Antar materi - Modul 3.

Raden Rahmat Sairi, S.Pd.

SMPIT Permata Bunda Alawiyah

 

Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani memiliki makna mendalam yang dapat kita jadikan landasan dalam setiap pengambilan keputusan, yaitu keputusan yang selalu berpihak kepada murid.

Seperti yang kita ketahui bersama Filosofi Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan konsep "Tut Wuri Handayani" memiliki kaitan yang erat dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin. Konsep ini mengajarkan pentingnya adanya hubungan yang harmonis antara pemimpin dan yang dipimpin, di mana pemimpin harus menjadi teladan yang baik dan bijaksana. Hal ini sejalan dengan filosofi Pratap Triloka yang menekankan pentingnya kebijaksanaan dan keadilan dalam mengambil suatu keputusan.

Sebagai seorang pemimpin, memahami dan menerapkan filosofi ini bisa membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Dengan menjaga hubungan yang baik dengan bawahan dan masyarakat, seorang pemimpin dapat memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil akan memperhatikan kepentingan semua pihak. Selain itu, dengan memegang teguh prinsip kebijaksanaan dan keadilan, seorang pemimpin dapat menghindari keputusan yang impulsif atau didasari oleh kepentingan pribadi.

Dengan menerapkan nilai-nilai dari filosofi Ki Hajar Dewantara dan Pratap Triloka dalam pengambilan keputusan, bagi kita seorang pemimpin dapat menjadi teladan yang baik bagi bawahan dan masyarakat. Kesadaran akan pentingnya hubungan yang harmonis dan keadilan dalam pengambilan keputusan akan membawa dampak positif bagi organisasi atau masyarakat yang dipimpinnya.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan. Nilai-nilai ini merupakan keyakinan atau prinsip mendasar yang kita anut dan dipercayai, yang memengaruhi perilaku dan pandangan hidup kita. Ketika kita membuat keputusan, nilai-nilai ini akan menjadi landasan utama yang memandu kita dalam menentukan tindakan yang akan diambil.

Contohnya, jika seseorang memiliki nilai-nilai seperti integritas, kejujuran, dan empati, maka prinsip-prinsip yang mereka ambil dalam pengambilan keputusan akan cenderung berpihak pada kejujuran, menghormati integritas, dan mempertimbangkan perasaan orang lain. Sebaliknya, jika seseorang memiliki nilai-nilai yang berorientasi pada keuntungan pribadi tanpa memperhatikan kepentingan orang lain, prinsip-prinsip yang mereka ambil dalam pengambilan keputusan mungkin akan lebih egois dan tidak memperhatikan dampaknya pada orang lain.

Dengan demikian, penting bagi kita untuk memahami nilai-nilai yang kita anut dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat memengaruhi prinsip-prinsip yang kita ambil dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kesadaran akan hal ini, kita dapat lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini.

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Dalam konteks kegiatan coaching atau bimbingan, materi pengambilan keputusan memegang peran penting dalam membantu peserta didik atau individu untuk membuat keputusan yang tepat dan efektif. Pendamping atau fasilitator dalam proses pembelajaran akan membimbing individu dalam memahami situasi, mengeksplorasi berbagai opsi, mengevaluasi konsekuensi dari setiap pilihan, serta akhirnya membuat keputusan yang terbaik bagi mereka. Selain itu, sesi coaching juga dapat membantu individu untuk mengevaluasi apakah keputusan yang telah diambil telah efektif atau masih memerlukan penyesuaian.

Dalam proses pengambilan keputusan, seringkali muncul pertanyaan-pertanyaan dalam diri individu terkait dengan keputusan yang diambil. Sesi coaching dapat menjadi wadah yang aman untuk membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut, mengeksplorasi keraguan atau kekhawatiran, serta membantu individu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang keputusan yang diambil. Dengan bantuan sesi coaching yang terarah dan terfokus, individu dapat mengatasi ketidakpastian dan meningkatkan kepercayaan diri dalam pengambilan keputusan di masa depan.

Bagaimana kemampuan kita sebagai guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan sangat berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan seorang guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan, terutama dalam menghadapi dilema etika. Guru yang memiliki kesadaran sosial emosional yang baik cenderung lebih mampu memahami dan merespons perasaan, emosi, serta kebutuhan siswanya dengan lebih baik. Hal ini memungkinkan guru untuk mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan nilai-nilai yang terlibat dalam suatu masalah, termasuk dilema etika.

Dengan kemampuan tersebut, seorang guru dapat melakukan refleksi diri secara mendalam, menimbang berbagai konsekuensi yang mungkin timbul dari setiap pilihan yang diambil, dan memilih tindakan yang dianggap paling etis dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat. Selain itu, kemampuan guru dalam membina hubungan yang positif dan empatik dengan siswa juga dapat membantu dalam menyelesaikan dilema etika dengan cara yang lebih terhormat dan adil.

Oleh karena itu, penting bagi guru untuk terus mengembangkan kemampuan sosial emosional mereka agar dapat lebih efektif dalam mengelola situasi sulit seperti dilema etika di lingkungan pendidikan. Dengan demikian, guru dapat menjadi teladan yang baik bagi siswa dalam mengambil keputusan yang etis dan bertanggung jawab.

Pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika yang kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik adalah suatu hal yang penting dalam dunia pendidikan. Seorang pendidik memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk karakter dan moral anak didiknya. Nilai-nilai yang dianut oleh seorang pendidik akan tercermin dalam tindakan dan keputusannya sehari-hari.

Dalam konteks ini, studi kasus yang mempertimbangkan masalah moral atau etika dapat menjadi sarana yang efektif untuk merenungkan dan menguatkan kembali nilai-nilai yang dianut oleh seorang pendidik. Melalui analisis kasus-kasus tersebut, pendidik dapat mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, mengevaluasi pilihan yang diambil, dan mengidentifikasi tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini.

Dengan demikian, pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika yang kembali kepada nilai-nilai seorang guru dapat membantu dalam memperkuat kesadaran akan pentingnya integritas, kejujuran, tanggung jawab, dan nilai-nilai positif lainnya dalam konteks pendidikan. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih etis dan mendukung perkembangan karakter yang baik bagi anak didik.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat dengan nilai-nilai kebaikan serta prinsip-prinsip yang baik merupakan kunci dalam menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman. Untuk membuat keputusan yang tepat, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang relevan, seperti informasi yang akurat, tujuan yang jelas, serta dampak yang mungkin terjadi. Proses pengambilan keputusan yang baik biasanya melibatkan analisis mendalam, evaluasi konsekuensi, dan pemikiran jangka panjang.

Selain itu, penting juga untuk melibatkan orang-orang yang terkait dalam proses pengambilan keputusan, sehingga semua pihak merasa didengarkan dan dihargai. Komunikasi yang terbuka dan transparan dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif. Dengan demikian, pengambilan keputusan yang tepat tidak hanya berdampak pada hasil yang optimal, tetapi juga pada hubungan antar individu yang baik dan saling mendukung.

Tantangan dalam menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus dilema etika dapat bervariasi bergantung pada lingkungan di mana keputusan tersebut harus diambil. Beberapa tantangan umum diantaranya termasuk konflik nilai antara individu atau kelompok, ketidakpastian mengenai konsekuensi dari setiap pilihan, dan tekanan dari berbagai pihak yang berkepentingan. Di lingkungan yang terus berubah, seperti saat ini dengan perubahan paradigma yang cepat di berbagai sektor, tantangan tambahan mungkin timbul karena keputusan yang diambil harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Perubahan paradigma di lingkungan dapat mempengaruhi cara kita memandang dilema etika dan pengambilan keputusan. Misalnya, dengan adanya peningkatan kesadaran akan isu-isu lingkungan, lingkungan kerja mungkin lebih memperhatikan dampak keputusan terhadap lingkungan. Hal ini dapat menambah kompleksitas dalam pengambilan keputusan, karena selain mempertimbangkan aspek-aspek sosial dan ekonomi, juga harus memperhitungkan dampak lingkungan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengembangkan kemampuan dalam menghadapi tantangan ini, termasuk dengan memperbarui pengetahuan dan keterampilan dalam pengambilan keputusan etika di lingkungan yang terus berubah.

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan dalam pengajaran dapat memiliki dampak yang signifikan pada kemerdekaan belajar murid-murid kita. Ketika kita memilih metode pengajaran yang memerdekakan, murid-murid cenderung merasa lebih termotivasi, lebih berpartisipasi aktif, dan lebih bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran. Hal ini dapat membantu meningkatkan kreativitas, kepercayaan diri, dan minat belajar mereka. Sebaliknya, jika keputusan yang kita ambil cenderung otoriter atau terlalu terpusat pada guru, murid-murid mungkin merasa terkekang dan kurang termotivasi untuk belajar.

Untuk memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda-beda, penting untuk mengenal setiap murid secara individu. Guru dapat melakukan pendekatan diferensiasi pembelajaran, yaitu menyediakan berbagai strategi, materi, dan penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing murid. Dengan memahami karakteristik, minat, kemampuan, dan kebutuhan setiap murid, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan potensi maksimal setiap murid. Hal ini akan membantu menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan memuaskan bagi semua murid.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kehidupan dan masa depan murid-muridnya melalui kemampuannya dalam mengambil keputusan yang bijak. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran dapat memengaruhi motivasi, kepercayaan diri, dan minat belajar murid. Dengan mengambil keputusan yang tepat, seperti memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan murid, mendukung kreativitas, dan memberikan bimbingan yang sesuai, seorang pemimpin pembelajaran dapat membantu murid mencapai potensi maksimalnya.

Selain itu, keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran juga dapat memengaruhi lingkungan belajar yang kondusif bagi perkembangan murid. Dengan menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan memotivasi, seorang pemimpin pembelajaran dapat membantu murid merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar. Hal ini dapat membentuk pola pikir positif, rasa percaya diri, dan kemampuan sosial murid, yang akan membawa dampak positif dalam kehidupan dan masa depan mereka.

Dengan demikian, seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengambil keputusan secara bijaksana dapat memberikan pengaruh yang besar dalam membentuk kehidupan dan masa depan murid-muridnya. Melalui keputusan yang tepat dan lingkungan belajar yang kondusif, seorang pemimpin pembelajaran dapat membantu murid mengembangkan potensi mereka secara maksimal dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang dapat saya ambil jika mengaitkan dengan materi sebelumnya yaitu pengambilan keputusan sebaiknya mengacu pada :
• Nilai kebajikan universal
• Bertanggung jawab
• Berpihak pada murid
• Berpedoman pada filosofi KHD dengan Patrap Trilokanya (Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani)

Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dalam modul ini, saya telah mempelajari konsep dilema etika dan bujukan moral, yang merupakan situasi di mana individu dihadapkan pada pilihan antara dua tindakan yang sama-sama memiliki dampak etis yang signifikan. Saya juga belajar tentang empat paradigma pengambilan keputusan, yaitu rasionalitas, realisme, relasional, dan rekonstruksi, yang mempengaruhi cara kita memandang dan memilih dalam pengambilan keputusan. Selain itu, tiga prinsip pengambilan keputusan yang meliputi prinsip kesejahteraan, keadilan, dan kebebasan juga menjadi bagian dari materi tersebut.

Selain itu, saya juga memahami sembilan langkah dalam pengambilan dan pengujian keputusan, yang meliputi mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, mengembangkan alternatif, mengevaluasi alternatif, memilih alternatif terbaik, melaksanakan keputusan, mengevaluasi hasil, dan memperbaiki keputusan jika diperlukan. Hal-hal yang menurut saya di luar dugaan adalah kompleksitas yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan betapa pentingnya mempertimbangkan nilai-nilai etika dan moral dalam setiap tahapan pengambilan keputusan.

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini, dalam pengambilan keputusan saya biasanya memanfaatkan prosedur umum yang berlaku di sekolah, yaitu berkomunikasi dengan pihak terkait seperti guru mata pelajaran, guru BK, Wakasek dan kepala sekolah, dengan bahan perbincangan yang mengalir apa adanya. Setelah mempelajari modul ini, saya mencoba menerapkan analisa berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan. Perbedaannya diantaranya pola ini menjadi pakem baru yang sangat rinci, hati – hati dan tidak terburu – buru dalam membuat sebuah keputusan. Selain itu, pihak yang terlibat menjadi merasa dihargai dan bisa memberi kontribusi sesuai tupoksinya masing – masing.

Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Studi konsep ini bisa memiliki dampak yang signifikan pada cara saya dalam mengambil keputusan. Sebelum mempelajari modul ini, saya mungkin mengandalkan intuisi atau pengalaman semata ketika membuat keputusan. Namun, setelah mengikuti pembelajaran ini, saya mungkin menjadi lebih terampil dalam menggunakan data dan informasi yang relevan untuk mendukung keputusan saya.

Perubahan yang mungkin terjadi adalah kemampuan saya untuk menganalisis situasi semakin tajam dan lebih cermat, mempertimbangkan berbagai opsi dengan lebih teliti, dan mengambil keputusan yang lebih terinformasi. Selain itu, saya juga mungkin lebih terbuka terhadap pendekatan atau sudut pandang yang berbeda, karena telah belajar pentingnya mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan.

Secara keseluruhan, mempelajari konsep ini dapat membantu saya menjadi seorang pengambil keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi. Hal ini dapat memengaruhi cara pandang saya dalam menghadapi tantangan, menyelesaikan masalah, dan mengambil keputusan penting dalam berbagai aspek kehidupan.

Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Menurut saya sangat penting karena apa lagi saya sebagai seorang pemimpin pembelajaran membuat saya semakin lebih baik dan semakin berkembang lebih baik dan sebagai seorang pemimpin saya harus mampu mengambil sebuah keputusan berdasarkan prioritas dan mengutamakan kepentingan orang banyak dari pada individu apalagi pribadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Teladan Rasul Saw Menyuapi Yahudi Buta

Makna Tahun Baru Islam

MAKNA TAHUN BARU ISLAM